VERBS
KATA KERJA
- Pokok kalimat atau subjek
- Sebutan atau predikat yang memberikan pernyataan tentang subjek
Bagian terpenting pokok kalimat adalah kata benda, sedangkan bagian terpenting predikat adalah kata kerja.
Action verbs:
to buy (membeli), to read (membaca), to write (menulis), dsb
State of being verbs:
to be, to have, to become (menjadi), to seem (nampaknya, kelihatannya)
Action verbs tentu sudah cukup jelas dapat dimengerti. State of being verbs adalah kata-kata kerja yang memberitahukan tentang keadaan, jadi tidak ada tindakan atau kegiatan terjadi.
Contoh: He is a botanist. Ia adalah seorang ahli tumbuh-tumbuhan (state of being)
That doctor is an orthopedist. Dokter itu seorang ahli bedah tulang (state of being)
Kata kerja is tersebut memberitahukan tentang keadaan wujudnya.
Kata kerja dibagi dalam tiga golongan utama :
A. Transitive verb (kata kerja transitif)
B. Intransitive verb (kata kerja intransitif)
C. Auxiliary verb (kata kerja bantu)
A. Transitive Verb adalah kata kerja yang membutuhkan objek atau pelengkap penderita
Contoh: He killed a snake. Ia membunuh seekor ular
1) Forms of the object (bentuk-bentuk objek)
Kebanyakan kata kerja transitif memerlukan satu buah objek saja. Objek untuk kata kerja boleh dinyatakan dalam berbagai bentuk yang berbeda, antara lain:
a) Noun (kata benda)
Contoh: He killed a snake. Ia membunuh seekor ular
b) Pronoun (kata ganti)
Contoh: That snake bit her. Ular itu menggigitnya
c) Infinitive (infinitif)
Contoh: He desires to success. Ia menginginkan sukses
d) Gerund (kata kerja yang dibendakan)
Contoh: He disliked hunting. Ia tak suka berburu
e) Phrase (ungkapan)
Contoh: She doesn’t know how to make things go. Ia tidak tahu bagaimana membuat segala sesuatu berjalan dengan baik
f) Clause (anak kalimat)
Contoh: We don’t know what she wants. Kami tidak tahu apa yang dikehendakinya
2) The double object (objek ganda)
Beberapa kata kerja transitif memerlukan dua buah objek setelah kata-kata kerja itu, yang satu di antaranya biasanya adalah nama benda tertentu, dan yang lain merupakan orang atau hewan lain tertentu.
Benda yang dikatakan itu disebut direct object (pelengkap penderita langsung), orang atau hewan lain yang dikatakan itu disebut indirect object (pelengkap penderita tak langsung).
Beberapa kata kerja transitif, misalnya give, bring, buy, send, tell, dsb, harus mempunyai dua buah objek yang dinyatakan direct object (objek langsung) dan indirect object (objek tak langsung).
Contoh: They give the boy a book. Ia memberi anak laki-laki itu sebuah buku
the boy = indirect object
a book = direct object
atau
They gave a book to the boy. Ia memberi sebuah buku kepada anak laki-laki itu
a book = direct object
the boy = indirect object
Catatan:
Cara lain membedakan dua buah objek itu dengan memperhatikan bahwa indirect object itu selalu berada di tempat yang pertama sesudah kata kerja transitif.
Kalau indirect object itu diletakkan sesudah direct object itu, indirect object harus didahului oleh kata depan “for” atau “to”.
3) Transitive verb with complement (kata kerja transitif dengan pelengkap)
Kata-kata kerja transitif tertentu yang memerlukan bukan saja sebuah objek, melainkan juga kata atau kata-kata lain untuk membuat predikasi lengkap, disebut transitive verbs of incomplete predication.
Kata atau kata-kata tambahan untuk membuat predikasi lengkap itu, disebut complement (komplemen/pelengkap).
Complement dalam tujuh bentuk yang berbeda: kata benda, kata sifat, partisip, kata depan dengan objeknya, kata kerja infinitif, kata tambahan atau anak kalimat kata benda (a noun clause).
Subject They That grief They | Verb made drove found | Object her him the boy | Complement queen (kata benda) mad (kata sifat) still weeping (partisip) |
4) Transitive verbs used Intransitively (kata kerja transitif yang dipakai secara intransitif)
Ada dua cara, kata kerja transitif dapat dijadikan intransitif :
a) Apabila kata kerja dipakai dalam pengertian umum yang sedemikian rupa sehingga tiada objek.
Contoh: New-born children see, but kittens are born blind. Anak yang baru lahir dapat melihat, tetapi anak kucing dilahirkan buta (sementara tidak dapat melihat)
b) Apabila kata ganti refleksif dihilangkan.
Contoh: Move yorself forward. Gerakkan diri anda maju ke depan (transitif)
Move forward. Bergerak maju (intransitif)
B. Intransitive Verb (kata kerja intransitif)
Intransitive verb adalah kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap penderita.
Contoh :
- Cows walk. Sapi-sapi berjalan
- Horses run. Kuda-kuda berlari
- Birds fly. Burung-burung terbang
1) Kata kerja intransitif yang mana saja, yang membuat pengertian lengkap dengan sendirinya, dan tidak memerlukan kata atau kata-kata apa saja untuk ditambahkan padanya untuk maksud ini, disebut intransitive verbs of complete predication.
Contoh: Cows walk, horses run, dsb.
2) Intransitive verb with complement (kata kerja intransitif dengan komplemen)
Kata-kata kerja intransitif yang tidak membuat pengertian yang lengkap dengan sendirinya, tetapi memerlukan komplemen, disebut intransitive verbs of incomplete predication.
Komplemen untuk kata kerja intransitif dalam bentuk yang sama jenisnya seperti komplemen untuk kata kerja transitif.
Subject Cows The woman The horse | Verb are has fallen continued | Complement four-legged animals (benda) sick (kata sifat) running (partisip) |
3) The cognate object (objek yang sama asalnya, sifatnya atau artinya)
Kata kerja intransitif kadang-kadang boleh diikuti oleh kata benda yang sedikit banyak telah dinyatakan secara tidak langsung dalam kata kerja itu sendiri. Jadi kita boleh mengatakan “He has lived a happy life” (ia hidup bahagia). Kata benda “life” (kehidupan) telah dinyatakan secara tidak langsung dalam kata kerja “lived” (hidup), dan sebenarnya merupakan bagian dari artinya. Objek yang demikian disebut cognate object, karena kata benda yang menunjuk padanya merupakan arti yang sama terhadap kata kerja itu sendiri.
Cognate object mempunyai lima bentuk yang berbeda :
a) Cognate noun yang dibentuk langsung dari kata kerja
Contoh:
- He has lived a happy life. Ia telah menempuh hidup yang bahagia
- I slept a sound sleep. Saya tidur nyenyak
b) Cognate noun yang serupa/sama artinya
Contoh: She went a long way. Ia perjauh/ia menempuh jalan yang jauh
c) Pelukisan kata benda dari cognate noun dimengerti
Contoh: The man ran a great risk. the man ran a course of great risk (pria itu menjalani/menghadapi resiko yang besar)
d) Kata sifat yang memberi sifat pada cognate noun dimengerti
Contoh: He breathed his last. He breathed his last breath (ia menarik nafasnya yang penghabisan)
e) Cognate noun yang dinyatakan oleh “it”.
Contoh: We must fight it (= the fight) out to the end. Kita harus berjuang mati-matian sampai akhir
4) Prepositional verb (kata kerja yang berpreposisi)
Contoh: Kata kerja intransitif dapat dijadikan transitif dengan menambahkan kata depan padanya.
Kata-kata kerja yang demikian boleh dianggap menjadi kata-kata kerja transitif, asal saja mereka dapat dipakai dalam kalimat pasif.
Contoh:
- She checks on the baby every day. Ia memeriksa bayi itu tiap hari (aktif)
- The baby is checked on by her every day. Bayi itu diperiksa olehnya tiap hari (pasif)
C. Auxiliary Verb (kata kerja bantu)
Auxiliary verb adalah kata kerja bantu, yang diletakkan di depan kata kerja pokok untuk membentuk bentuk waktu (tense), ragam gramatikal (voice) dan modus (mood), misalnya: can, could, may, might, must, shall, should, will, sould, ought, dsb. Be (be, am, is, are, was, were, need, been), do (do, does, did), have (have, has, had), need, dare, dan used to kadangkala juga dipakai sebagai auxiliary verbs (kata kerja bantu).
1) Can = dapat
Contoh: Can you spin a top? dapatkah anda bermain gasing?
She can write business letters very well. Ia dapat menulis surat bisnis dengan baik sekali
2) Could (bentuk lampau can) = dapat
Contoh: She could not go to school yesterday because she was ill. Ia tidak dapat bersekolah kemarin karena ia sakit
3) May = boleh, mungkin, semoga
Contoh:
- May I go now? bolehkah saya pergi sekarang?
- I may be late. Mungkin saya terlambat
- May you enjoy good health. Semoga anda sehat walafiat
4) Might = boleh, mungkin
Contoh: She said Imight go. Ia mengatakan bahwa saya boleh pergi
5) Must = harus, tentunya, pasti
Contoh: I must do my homework. Saya harus mengerjakan pekerjaan rumah saya
6) Shall = akan, boleh
Contoh: We shall go to Bogor tomorrow. Kami akan pergi ke Bogor besok
7) Should = seharusnya, akan, seandainya
Contoh: We should obey our teacher’s introductions. Kita seharusnya mematuhi perintah/instruksi guru kita
Will = akan, mau
Contoh: We will go to Jakarta tomorrow. Kita akan pergi ke Jakarta besok
9) Would = tolong, andaikan
Contoh: Would you kindly pass the pepper. Tolong berikan merica itu
10) Ought = sebaiknya, seharusnya, harus, pasti
Contoh: I ought to go now. Saya sebaiknya pergi sekarang
11) Be
a. Be + past participle
Dipakai untuk membentuk kalimat pasif
b. Shall/will + be + present participle
Dipakai untuk membentuk future continuous tense (untuk menyatakan perbuatan yang akan sedang terjadi dalam waktu yang akan datang)
Contoh: The telex can be understood. Telex itu dapat dimengerti
I shall be meeting him some time. Saya akan menjumpainya suatu waktu
12) Am
a. Am + past participle
Dipakai untuk membentuk kalimat pasif
b. Am + present participle
Dipakai untuk membentuk present continuous tense, untuk menyatakan suatu perbuatan yang sedang dilakukan sekarang.
Contoh: I am admired by her. Saya dikagumi olehnya
I am eating an apple. Saya sedang makan buah apel
13) Is sebagai kata kerja bantu, dipakai dalam kalimat pasif dan present continuous tense
Contoh: He is admired by his friends. Ia dikagumi oleh teman-temannya
He is writing a letter. Ia sedang menulis surat
14) Are sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk kalimat pasif dan present contiuous tense
Contoh: You are admired by your fans. Anda dikagumi oleh penggemar-penggemar anda
They are working hard. Mereka sedang bekerja keras
15) Was sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk kalimat pasif dan past contiuous tense (was adalah bentuk lampau dari am dan is)
Contoh: He was admitted to the Law School. Ia diterima di Fakultas Hukum
He was typing a letter, when the telephone rang. Ia sedang mengetik surat, ketika telepon itu
berdering
16) Were sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk kalimat pasif dan past contiuous tense (were adalah bentuk lampau dari are)
Contoh: We were invited to the party last Saturday. Kami diundang ke pesta hari sabtu yang lalu
They were talking about gymnastics when I met them. Mereka sedang berbicara tentang oleh raga senam ketika saya menjumpai mereka
17) Being sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membentuk continuous tense dalam kalimat pasif
Contoh: The aoole is being eaten. Buah apel itu sedang dimakan
18) Been sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membentuk present continuous tense, past perfect continuous tense dan kalimat pasif dalam bentuk perfect tense
Contoh: He has been studyng medicine for six years. Ia telah belajar ilmu kedokteran selama enam tahun
He had been living here for two years when I met him. Ia telah bertempat tinggal disini selama
dua tahun ketika saya bertemu dengan dia
He has been admired by his friends. Ia telah dikagumi oleh teman-temannya
19) Do sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membuat kalimat negatif dan kalimat tanya untuk semua orang kecuali orang ketiga tunggal.
Contoh: I do not understand Hebrew. Saya tidak mengerti bahasa Yahudi
Do you like music? apakah anda suka musik?
20) Does sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membuat kalimat negatif dan kalimat tanya (untuk orang ketiga tunggal)
Contoh: He does not do his homework every afternoon. Ia tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya tiap sore
Does he speak English? apakah ia berbicara bahasa Inggris?
21) Did sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membentuk past tense
Contoh: I didn’t see him yesterday. Saya tidak menjumpainya kemarin
22) Had sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membentuk past perfect tense dan past perfect continuous tense
Contoh: She had studied book keeping before she found work at the Bank. Ia telah belajar tata buku sebelum ia nemdapatkan pekerjaan di Bank
23) Have sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membentuk present perfect tense dan present perfect continuous tense
Contoh: I have lived in Bandung since 1986. Saya telah bertempat tinggal di Bandung sejak tahun 1986
24) Has sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk membentuk present perfect tense dan present perfect continuous tense, hanya untuk orang ketiga tunggal (he, she dan it)
Contoh: He has bought a house. Ia telah membeli rumah
25) Need sebagai kata kerja bantu, dipakai dalam kalimat menyangkal dan kalimat tanya
Contoh: He needn’t go. Ia tak usah pergi
26) Dare sebagai kata kerja bantu, dipakai dalam kalimat menyangkal dan kalimat tanya
Contoh: He dare not do it. Ia tak berani melakukan hal itu
27) Used to sebagai kata kerja bantu, dipakai untuk menyatakan perbuatan yang dilakukan karena kebiasaan pada waktu lampau, dan hal itu biasanya menunjuk pada kebiasaan dahulu kala atau yang tidak lagi terjadi/diikuti sekarang
Contoh: My father used to play tennis very well. Ayah saya dahulu biasa bermain tenis dengan baik sekali
No comments:
Post a Comment