Tuesday, September 27, 2011

7 Tips Rebranding Blog

Ketika ngeblog sudah mencapai titik jenuh dan traffic tak kunjung tinggi maka salah satu cara untuk menyegarkan segalanya adalah Rebranding. Cara ini berguna untuk menyegarkan konten sebuah blog beserta memoles tampilannya agar lebih eye catchy (seperti blog ini misalnya :D). Tetapi rebranding bukanlah sebuah hal yang dengan gampang dilakukan karena banyak Blogger yang bingung harus memulai darimana, apakah dari mengubah konten? tampilan?
Blog ini yang saya rebranding kemarin memang belum tampak signifikan dari jumlah pengunjung, masih bertambah sekitar 40an pengunjung/hari. Tetapi setidaknya penambahan jumlah pengunjung ini sudah membuktikan bahwa kebuntuan jumlah pengunjung bisa diatasi dengan rebranding blog. Nah bagaimanakah langkahnya? Secara garis besar ada 2 pilar yang mesti dibenahi untuk rebranding
A. PILAR INTERNAL
1. Tentukan topik dan nilai tambah.
Banyak blog di dunia blogosphere ini yang topiknya tak tentu arah, kadang posting tema A kadang posting tema B, campur-campur dan ironisnya lagi trafficnya mirip kuburan alias SEPI PENGUNJUNG. Coba pikirkan sekali lagi topik apa yang akan dibawa oleh blogmu karena sebuah blog bukan dinilai dari tampilannya tetapi konten apa yang disediakan dan sejauh mana kontennya memberi pengetahuan kepada para pembacanya. Jadi boleh-boleh saja topik campuran seperti misalnya tentang berita hot di Indonesia tetapi apakah pembaca mendapatkan nilai tambah ketika membacanya? apa bedanya dengan blog-blog bertema sama? sebaiknya topik lebih dikerucutkan lagi, lebih spesifik malah makin baik seperti misalnya berita tentang Justin Bieber atau fakta menarik tentang Justin Bieber.
2. Tentukan kategorinya
Pelajari tentang Mind Mapping dalam membuat konten di blog. Sebuah blog sebaiknya memiliki beberapa kategori saja dan dari kategori tersebut baru bisa dikembangkan menjadi bagian-bagian kecil. Ambil contoh blog sahabat saya di www.look-j.com yang mengambil tema memahami teknologi secara sederhana dengan 4 kategori yaitu Android, Tips Blog, Hot Trend, dan Web 2.0. Dari 4 kategori tadi saya buat beberapa sub kategori dan posting di blog ini gak jauh dari sub kategori dan tidak melenceng dari Kategorinya. Jadi misalnya saya punya ide menulis tentang bertanam kangkung, maka saya gak akan menuliskannya di blog ini melainkan di blog lainnya (kompasiana misalnya).
Lalu setelah kategori didapat, apakah perlu menghapus posting-posting lama yang tak sesuai kategori? Ya biarkan saja karena sayang untuk menghapusnya. Toh juga membiarkannya tak rugi apa-apa.
3. Moto/Slogan
Perhatikanlah setiap produk di pasaran, pasti memiliki sebuah jargon. Begitupula blog yang direbranding harus memiliki sebuah jargon dengan tujuan jargon tersebut menjadi pedomanmu untuk menemukan gaya menulis. Jargon atau slogan bisa ditulis di bagian header atau akhir sebuah postingan. Dengan jargon ini juga menjadi ciri khas blog yang kamu buat.
4. Gaya menulis
Setiap penulis memiliki gaya masing-masing. Andrea Hirata dan Dewi Lestari tidak mungkin memiliki gaya penulisan yang sama persis.Boleh saja masakan yang dibuat para koki sama tetapi rasanya tentu berbeda, ada yang enak, sedikit enak, bahkan yang sangat enak. begitujuga Blogger, dengan tema yang sama belum tentu penyajiannya sama. Carilah gaya penulisanmu sendiri, caranya? ya jangan cari di kolong kasur pastinya gak ada :D, cara menemukan gaya menulis adalah menjadi dirimu apa adanya dan selalu berlatih menulis. Coba deh kamu baca buku saya yang berjudul “Membasmi Virus Komputer Tak Perlu Pinter” dan “Buku Sakti Nge-Blog“, bandingkan dengan buku-buku IT terbitan Andi Publisher. Bisa jadi sama bagusnya (ngarep) tetapi yang pasti berbeda rasa saat membacanya.
B. PILAR EKSTERNAL
1. Ubah Tema
Ubahlah tema bila dirasa perlu. Coba berkunjunglah ke blog-blog lain dan lihat mana blog-blog yang berpengunjung banyak lalu analisa temanya. Biasanya blog yang bagus adalah loading timenya cepat, rapi, dan tidak terlalu banyak tulisan di halaman Home. Coba perhatikan blogmu sendiri, apakah sudah rapi dan enak dilihat mata? Hindari warna-warna background norak seperti kuning, merah menyala, atau warna mati seperti hitam dan coklat. Percaya atau tidak, hitam di atas putih membacanya lebih enak ketimbang putih di atas hitam. Font yang digunakan jangan terlalu kecil, gunakan Arial minimal 14px (seperti blog ini, enak dibaca kan?)
2. Perkuat widget
Coba list widget apa saja yang kira-kira bikin pembaca betah? Related Post? Populer Post? Social Network Share? Ok, tuliskan saja sendiri semua widgetnya, seleksi ketika akan dimasukkan karena banyak widget juga tidak baik untuk blogmu. Buang widget-widget gak berguna seperti aquarium ikan, jam, tanggal, coba fokuskan ke HAL-HAL YANG MEMBUAT PEMBACA BETAH, itu saja.
3. Sosialisasi Penulis
Ini yang terakhir, kalau bisa jawablah setiap komentar pada tulisan atau email yang masuk. Pembaca akan semakin suka jika kamu aktif membalas pertanyaan/kritik. Sesibuk-sibuknya kamu, sempatkan 1 jam untuk menjawab para pembaca, kecuali kerjaanmu artis yang 1×24 jam mesti syuting akan susah menjawabnya lewat blog atau email.
Saya tidak begitu mengerti yang namanya SEO, tetapi untuk blog ini saya gak terlalu peduli SEO karena saya hanya berpikir meningkatkan nilai tambah blog saya di mata para pembaca sehingga bisa memberi pengetahuan yang berguna. Tidak ada gunanya blog dengan traffic super tinggi perhari dan penghasilan iklan besar perbulannya jika saya gak bisa memberikan “sesuatu yang berguna” untuk para pembaca karena saya yakin pahala berbagi itu lebih besar ketimbang pahala menjebak pembaca dengan Auto Generated Content Blog atau Blog tembak kata kunci.Salam Blogging

No comments:

Post a Comment