Simoncelli tutup usia pada usia yang relatif muda, yakni 24 tahun. Pembalap berjuluk Super Sic menghembuskan nafas terakhir, usai terjatuh dari motornya dan tertabrak Colin Edwards dan Valentino Rossi yang tepat berada di belakangnya. Insiden yang terjadi pada lap kedua di sektor 11 Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011), mengakibatkan helm Simoncelli terlepas sehingga membuatnya mengalami luka parah pada bagian kepala, leher dan dada.
Mendengar kabar duka ini, publik olahraga Italia sangat terkejut dan hampir tidak percaya dengan kejadian tersebut. Sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk sang rider, seluruh pertandingan sepak bola yang digelar pada pekan ini akan melakukan hening cipta selama satu menit sebelum laga digulirkan. Tak hanya itu, Petrucci secara khusus mewakili seluruh elemen olahraga di Italia mengucapkan belasungkawa.
“Hari ini merupakan harus paling sedih dalam karier saya sebagai presiden (CONI). Kematian tragis Marco Simoncelli membuat saya sangat sedih dan terguncang,” ujar Petrucci dikutip Yahoosports, Senin (24/10/2011).
“Kehidupan adalah sakral dan Anda tidak bisa meninggal pada usia 24 untuk balapan. Saya berharap mulai saat ini sampai akhir bahwa Marco bisa melakukannya. Saya turut merasakan sakit dan penderitaan ayahnya yang ada di sisinya … Kami (CONI) semua bersama keluarganya di masa berkabung atas kematian seorang juara,” sambungnya.
“Sebuah kematian yang tak terbayangkan telah mengejutkan olahraga Italia. Untuk alasan ini, kami memutuskan bahwa semua jadwal pertandingan olahraga hari ini harus menghormati dia dengan keheningan satu menit,” pungkasnya.
Usai kejadian tragis ini, semua pembalap MotoGP dan berbagai elemen masyarakat ramai-ramai mengucapkan belasungkawa, tak terkecuali Valentino Rossi yang terlibat dalam insiden tersebut dan merupakan sahabat kental Simoncelli. Namun, karena sangat terguncang dengan insiden tersebut, The Doctor dikabarkan belum bisa memberikan pernyataan apa pun.
Sumber : Indonews.org
No comments:
Post a Comment